Desir angin menyeka wajahku
Yang tertunduk lesu menatap pemandangan hampa di balik jendela
Cukup lama tak kulihat butiran air jatuh dari langit
Yang mendung tertutup awan tebal.
Mendung seperti hatiku saat ini.
Hujan semakin lebat
Aku tetap tak mengalihkan pandanganku dari sana
Hingga tetes demi tetes hempasan air hujan,
Membasahi wajahku yang kemudian bercampur dengan air mata kesedihanku.
Tiba-tiba terbayang olehku tentang dirinya…
Seorang pria yang bayangannya tak pernah berlalu dari kehidupanku
Sampai hujan yang kesekian kali ini,
Aku masih menaruh harapanku.
Mungkin saja suatu hari nanti,
Aku dan dia dapat bersama-sama melihat indahnya hujan bersama-sama.
Kapanpun akan tetap kutunggu.
*PuIsI iNi tePaT kuTuliS kEtIka huJan PerTamA kAli di SeKoLah PaDa muSim PenGhuJan.TaNggAl 30-10-2007.
No comments:
Post a Comment