Kebahagiaan itu juga milikku
berdekatan dengannya juga tak terlarang untukku...
Tak punya hak kau melarangku dengannya.
Sebelum rasa itu kau mengerti...
Sebelum cintamu kepadanya membuat dirimu membenciku,
Aku lebih dulu ada disampingnya.
Melihat tawanya,
Yang mulai menciptakan sesuatu yang tak kumengerti.
Dia,
yang bagaikan pelita di saat tak ada cahaya di sekelilingku.
Jangan berkata kalau aku merebutnya darimu.
Sesungguhnya,aku tak bermaksud begitu...
Sungguh, aku bersumpah!!!
Tapi bukankah kau memang tak pernah memilikinya,
Jadi apabila aku sedang bersamanya,
Itu bukan mencuri namanya...
Mungkin kau pikir aku jahat,
Tak punya hati dan perasaan,
tak dapat mengerti apa yan kau rasakan...
Atau mungkin kau sekarang sedang mengutukiku dalam hati.
Tapi cobalah untuk mengerti...Kumohon!
Kalau aku terus menerus mengalah dan membiarkan smuanya pergi...
Lalu apa gunanya aku ada di dunia ini?!
apa aku diberi hidup hanya untuk membiarkan orang lain bahagia,
Sedangkan aku harus tersiksa dengan membohongi diriku sendiri ?
Aku menangis sekarang.Air mataku tak dapat kutahan lagi...
Ya...
Sungai kepedihan telah mengalir membasahi wajahku.
Kini sesal yang ada dihatiku.
Mengapa aku harus hidup di dunia yang tak mau mengerti dan mendengar ?
Tak adakah satu dunia yang dapat membuatku bahagia tanpa menyakiti orang lain...
Dunia yang seperti mimpi indah yang tak ada habisnya.
